Minggu, 20 Maret 2016

Peranan Komunikasi dalam dunia bisnis dan Teknologi informasi dalam komunikasi Bisnis



1.Pendahuluan

A.Peranan Komunikasi dalam dunia bisnis
                Dalam kehidupan suatu organisasi bisnis, komunikasi merupakan faktor yang sangat penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Seorang pimpinan memerintahkan bawahannya untuk membuat surat pesanan barang, menjawab atau membuat surat aduan, membuat surat edaran umum, membuat surat kontrak kerjasama, membuat surat balasan / tanggapan, dan sejenisnya merupakan hal yang rutin dalam dunia bisnis.
            Secara umum dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Sebagai awal bahasan dalam komunikasi bisnis, maka akan dibahas antara lain bentuk dasar komunikasi yang mencakup komunikasi verbal dan nonverbal, proses komunikasi, sebab-sebab timbulnya kesalahpahaman dalam komunikasi, dan bagaimana cara memperbaiki atau meningkatkan komunikasi.

B.Teknologi informasi dalam komunikasi Bisnis
          Dalam era globalisasi yang semakin menguat,  penguasaan terhadap teknologi dan komunikasi merupakan keharusan yang tak lagi bisa di tawar. Tidak mengherankan  bila teknologi  yang juga menjadi penopang globalisasi ini mengalami perkembangan yang luar biasa pesat. Dalam pengembangan usaha, teknologi memberikan dampak yang sangat besar baik dalam pengembangan produk dan layanan , baik dalam hal jumlah,kualitas serta mobilitas. Berkat teknologi informasi produk bukan hanya berkualitas lebih bagus tetapi juga lebih efisien dan mudah di jangkau berbagam kalangan
Teknologi dibuat untuk memudahkan para penggunanya dalam mencatat suatu transaksi, menyimpannya dalam bentuk data,mentransformasikanya menjadi sebuat informasi dan menyebarkannya kepada orang lain .
Teknologi sendiri dalam dunia bisnis mempunyai dampak yang sangat besar , sebagai contoh berikut:
·         Untuk  berbisnis 98% orang di dunia ini menggunakan teknologi misal telephone,internet,televisi dll.
·         Dalam memudahkan proses pembayaran kebanyakan orang sering  menggunakan system transfer  dimana kita tidak perlu bertemu untuk melakukan pembayaran.
·         Teknologi seperti internet didalam hp maupun di computer bisa di gunakan untuk membeli dan menjual barang kepada orang lain tanpa harus bertemu langsung kepada penjual nya
·         Dll
Dari beberapa contoh di atas kita dapat simpulkan dampak apa yang di timbulkan oleh teknologi di dalam komunikasi bisnis.

C.Sub

1.    Keuntungan dan pemanfaatan menguasai teknologi informasi dalam komunikasi bisnis
Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Dibawah ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan negatif(kerugian) dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.
A. Dalam Bidang Sosial
Keuntungan :
  1. Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.
Kerugian :
    1. Dengan semakin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah yang asalnya berupa face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa.
    2. Seseorang yang terus menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis.
    3. Dengan pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah.
    4. Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat antara orang kaya dan orang miskin.
    5. Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagaicyber crime yang lainnya
  1. Menurut Paul C Saettler dari California State University, Sacramento, Satu hal yang pasti, interaksi anak dan komputer yang bersifat satu (orang) menghadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial.
B. Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan :
  1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
  2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
  3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasisteleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
  4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Kerugian :
  1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
  2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
  3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
C. Dalam Bidang Ekonomi
Keuntungan :
  1. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
  2. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
  3. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
Kerugian :
  1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
  2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.
D. Dalam Bidang Pemerintahan
Keuntungan :
  1. Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
  2. e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
  3. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
Kerugian :
  1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.



2.    PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEPUTUSAN BISNIS
Membuat keputusan (decision making).
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.
Di sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang wirausaha diharapkan lebih aktif dalam dan lebih kreatif, karena ia harus membuat keputusan (decision making) tanpa bantuan data-data kuantitatif (data berbentuk angka-angka) atau dukungan staf yang berpengalaman.
Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun. Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan diambil tindakan pembetulannya.
Dalam perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya. Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah.
Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut:
  1. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
  2. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan.
  3. Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
  4. Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
  5. Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
  6. Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
  7. Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang sekarang.
  8. Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.
Seorang Wirausaha harus memulai menerapkan keputusan, semua keragu-raguan dan ketidakpastian haruslah dibuang jauh-jauh. Jika anda dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka buatlah pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi dan boleh meminta pendapat orang lain. Setelah itu, ambil keputusan dan jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikiran, para Wirausaha akan dapat mengambil keputusan yang terbaik. Banyak factor yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan (decision making), diantaranya motivasi, persepsi, dan proses belajar.
Dalam proses pembuatan keputusan, kenyatannya ada Wirausaha yang mampu mengambil keputusan berdasarkan pengalaman, dan ada pula Wirausaha yang berperilaku membuat keputusan secara otomatis. Jika keputusan diambil berdasarkan pada pengalaman masa lalu, hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan sebagainya.
  • Seorang Wirausaha yang kreatif adalah yang pandai mengambil keputusan- keputusan yang tepat dalam bisnisnya.
  • Seorang Wirausaha suksesnya tergantung pada kemampuan mengambil keputusan yang meningkatkan kemampuan meningkatkan laba bisnis pada masa mendatang.
  • Seorang wirausaha yang ingin maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan dan keberlanjutan bisnisnya.
Faktor dan pertimbangan membuat keputusan
Dalam mengelola bisnisnya, para worausaha harus membuatkeputusan akhir dengan memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
  • Ukuran dan kompleksitas bisnis.
  • Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
  • Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem.
  • Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk pelbagai jenis system dan fasilitas latihan yang tersedia.
  • Jumlah transaksi yang harus diproses.
  • Faktor-faktor keuangan.

2.Pembahasan
Komunikasi dalam bisnis adalah hal yang sangat penting,setiap manusia pasti akan membutuhkan yang dinamakan komunikasi agar penyampaian informasi adapat sampai kepada masyarakat.
3.Kesimpulan
Dengan adanya Komunikasi dalam bisnis akan mempermudah setiap orang untuk mendapatkan informasi dengan cepat.Tetapi juga ada kerugiannya yaitu kejahatan Cyber Crime yang dapat merusak system TIK.
Source :
·       https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/05/31/pengaruh-pemanfaatan-teknologi-informasi-dalam-pengambilan-keputusan-bisnis/




Minggu, 13 Maret 2016

Arti Komunikasi dan jenis-jenis Komunikasi



1.Pendahuluan
A. Arti Komunikasi :

Ø  Komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat. (https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_komunikasi )
B. Jenis-Jenis Komunikasi :
Ø  Komunikasi Lisan : Komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak langsung, yang dibatasi oleh jarak dan waktu. Jarak dan waktu sangat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas komunikasi. Tujuannya agar informasi yang disampaikan oleh penyampai informasi (berita) dapat diterima dan dipahami oleh penerima berita. Teknologi Komunikasi Lisan adalah berkomunikasi dengan menggunakan alat yang menghasilkan suara berbahasa lisan di antaranya telepon. Komunikasi lisan langsung artinya komunikasi terjadi antara pemberi informasi langsung ke penerima informasi tanpa melalui perantara baik orang atau alat.
Ø  Komunikasi Tulis : Komunikasi tulis di-sampaikan secara tak langsung, contohnya surat kabar atau koran, majalah, artikel, dan lain-lain. Teknologi komunikasi tulis adalah berkomunikasi yang menggunakan tulisan, huruf, atau gambar. Melalui tulisan, dapat mengkomuikasikan ide, gagasan, pesan dan informasi lainnya, contohnya surat menyurat.
Ø  Komunikasi isyarat : komunikasi dengan menggunakan kode-kode isyarat yang telah disepakati dan dimengerti oleh kedua belah pihak baik yang memberi maupun yang menerima informasi. Salah satu kode yang umum digunakan adalah kode Morse. Komunikasi dapat di-lakukan melalui media lambang, simbol atau gambar. Model komunikasi ini dapat kita temukan di antaranya di pinggir jalan atau tempat-tempat tertentu yang dikenal dengan istilah rambu-rambu.
(http://gurupintar.com/threads/sebutkan-dan-jelaskan-jenis-jenis-komunikasi.2700/)
C. Sub :

1.       Komunikasi menurut penyampaiannya :
Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam menyampaikan informasi.
Berdasarkan cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ), yaitu :
Ø  Komunikasi Verbal :
Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua belah pihak dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang.
Ø  Komunikasi Non Verbal :
Naskah , yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat kompleks.


2.       Komunikasi menurut kelangsungannya :
Berdasarkan Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :
Ø  Komunikasi Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh adanya jarak.
Ø  Komunikas Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat - alat media komunikasi.
3.       Komunikasi Menurut Perilaku :
Ø  Komunikasi Formal : yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.
Ø  Komunikasi Informal : yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar burung , desas-desus, dan sebagainya.
Ø  Komunikasi Nonformal: yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan.
4.       Komunikasi Menurut maksud Komunikasi :
Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
Ø  Berpidato
Ø  Memberi ceramah
Ø  Wawancara
Ø  Memberikan tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu , demikian pula kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya.
5.       Komunikasi Menurut ruang lingkupnya :
Berdasarkan Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1.       Komunikasi Internal :
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu :
Ø  Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin kepada anggota , seperti perintah , teguran , pujian , dan sebagainya.
Ø  Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .
Ø  Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak sejalur vertikal.
2.       Komunikasi Eksternal :
Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk memperoleh pengertian , kepercayaan , bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.
Komunikasi dengan pihak luar bisa berbentuk :
Ø  Eksposisi , pameran , promosi, dan sebagainya.
Ø  Konperensi pers.
Ø  Siaran televisi , radio dan sebagainya.
Ø  Bakti sosial.
6.       Komunikasi menurut jaringan kerja :
Didalam suatu  organisasi atau perusahaan , komunikasi akan terlaksana berdasarkan sistem yang ditetapkan dalam jaringan kerja.
Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
Ø  Komunikasi jaringan kerja rantai , yaitu komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
Ø  Komunikasi jaringan kerja lingkaran , yaitu komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti pola lingkaran.
Ø  Komunikasi jaringan bintang ,  yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilewati lebih pendek.
7.       Komunikasi menurut peranan individu :
Dalam komunikasi ini , peranan individu sangat mempengaruhi kesuksesan proses komunikasinya. Berikut beberapa macam komunikasi berdasarkan peranan individu, diantaranya :
Ø  Komunikasi antar individu dengan individu yang lainKomunikasi ini terjadi secara nonformal maupun informal , individu bertindak sebagai komunikator mampu mempengaruhi individu yang lain.
Ø  Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luasKomunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
Ø  Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebihPada komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

(http://www.ilmusahid.com/2015/09/pengertian-komunikasi-tujuan-komunikasi.html)

2.PEMBAHASAN
Komunikasi adalah hal yang paling penting dalam kehidupan manusia,setiap hari,setiap detik,setiap menit manusia atau hewan pun saling berkomunikasi.Dalam berkomunikasi pasti ada seseorang yang terlibat di dalamnya.Dan setiap manusia pasti berbeda-beda dalam hal berkomunikasi.

3.KESIMPULAN
Menurut saya sendiri setiap manusia pasti akan melakukan hal yang namanya komunikasi,karena mau tidak mau,sadar atau tidak kita pasti sedang melakukan komunikasi,contohnya saja sekarang ini,dengan membaca tugas yang saya kerjakan ini secara tidak sadar kita sedang melakukan komunikasi ,yang di sebut dengan Komunikasi tulis.


Sabtu, 23 Januari 2016

PERKEMBANGAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN VIRTUAL



PERKEMBANGAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN VIRTUAL
Name : Kadek Bhaskara
NPM : 14613157
3SA04

Ø Community, masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relative lama, saling berkomunikasi, memiliki symbol-simbol dan aturan tertentu serta system hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki system stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta relative dapat menghidupi dirinya sendiri.

Ø Penemuan dan perkembangan teknologi Informasi dalam skala massal, telah mengubah bentuk masyarakat manusia dari masyarakat dunia local menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi, serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar mempengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia juga dijuluki The Big Village, yaitu sebuah desa yang besar yang di mana masyarakatnya saling mengenal dan saling menyapa satu dengan yang lainnya seperti layaknya kehidupan yang berkembang di desa.

Ø Masyarakat global itu jjuga merupakan suatu kehidupan yang memungkinkan komunitas manusia menghasilkan budaya-budaya bersama, menghasilkan produk-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama, pertahanan militer bersama, mata uang bersama bahkan menciptakan perang dalam skala global disemua lini.
Ø Secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat sehingga tanpa disadari , komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan masyarakat , yaitu masyarakat nyata dan masyarakat maya (cybercommnunity)

Ø Masyarakat nyata adalah kehidupan masyarakat yang secara indrawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana sebuah kehidupan nyata di mana hubungan-hubungan sosial sesama anggota masyarakat di bangun melalui penginderaan (dapat diraba, dilihat, dicium, didengar dan dirasakan, oleh panca indera)

Ø Masyarakat maya, adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung di indera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan an disaksikan sebagai sebuah realitas.

Ø Kemajuan teknologi informasi inilah yang telah mengubah dunia maya yang terdiri dari berbagai macam gelombang magnetic dan gelombang radio, serta sifat kematerian yang belum di temukan manusia, sebagai sebuah ruang kehidupan baru yang sangat prospektif bagi aktivitas manusia yang memiliki nilai efisiensi yang sangat tinggi.

Ø Awalnya Masyarakat maya adalah sebuah fantasi manusia. Fantasi tersebut adalah sebuah hiper-realitas manusia tentang nilai,citra,dan makna kehidupan manusia sebagai lambang dari pembebasan manusia terhadap kekuasaan materi dan alam semesta.

Ø Sebagai ciptaan manusia, maka masyarakat maya menggunakan seluruh metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan di dalam segi-segi kehidupan maya. Seperti membangun interaksi sosial dan kehidupan kelompok, membangun stratifikasi sosial, membangun kebudayaan, membangun pranata sosial, membangun kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan membangun system kejahatan juga control sosial.

Ø Masyarakat maya membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan kelompok (jaringan) intra dan antar sesama anggota masyarakat maya.

Ø Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya ada yang bersifat sementara dan ada dalam waktu yang relative lama dan menetap. Sifat dan iinteraksi sosial mereka ditentukan oleh kepentingan mereka dalam dunia maya.

Ø Interaksi sosial sementara , terjadi pada anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin “jalan-jalan” dan hanya bermain didunia maya melalui browsing dan chatting, atau search misalnya untuk keperluan pencarian data tugas, data umum dan sebagainya.

Ø Interaksi sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama antara sesama anggota masyarakat maya lainnya. Pengguna internet yang ini disebut netter yang setiap saat berada dalam dunia maya. Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar dan bahkan berbuat criminal dalam mayarakat maya, namun mereka tidak menetap di sana karena tidak memiliki rumah sebgai alamat mereka.

Ø Kebanyakan dari anggota masyarakat menjadi penduduk tetap dalam masyarakat tersebut dengan memiliki alamat dan “rumah” di sana dengan status penyewa atau pemilik. Mereka ini yang memiliki e-mail, website atau bahkan provider. Secara kontinyu memanfaatkan alamat dan rumah mereka untuk berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat guna berbagai kebutuhan.

Ø Masyarakat maya dibangun melalui interaksi sosial sesame anggota masyarakat maya. Syarat-syarat interaksi sosial dalam masyarakat nyata harus memiliki social contact dan communication. Persyaratan ini juga menjadi substansi utama dalam kehidupan sosial mayarakat maya. Hubungan yang di bangun dalam jaringan-jaringan computer, frekuensi radio, antena atau modem sesungguhnya adalah hubungan-hubungan sosial yang dibangun oleh anggota masyarakat untuk saling berinteraksi sedangkan mesin-mesin itu hanyalah media yang mereka gunakan.

Ø Salah satu ciri masyarakat adalah menciptakan kebudayan dalam masyarakat maya, kebudayaan yang di kembangkan adalah budaya-budaya pencitraan dan makna yang setiap saat di pertukarkan dalam interaksi simbolis.

Ø Budaya ini sangat subjektif atau lebih objektif lagi apabila disebut intersubjektif yang sangat didominasi adalah creator dan imajinater yang setiap saat mencurahkan pemikiran mereka dalam tiga hal secara terpisah.

Budaya dalam masyarakat maya tercipta oleh tiga unsur yang sangat utama yaitu,
1. Kelompok yang senantiasa bekerja untuk menciptakan mesin-mesin canggih dan realistis (Hardware)
2. Kelompok yang setiap saat menggunakan mesin-mesin itu untuk menciptakan karya-karya imajinasi yang menakjubkan dalam dunia hiper-realitas, (Software)
3. Masyarakat yang pada umumnya setiap hari menggunakan mesin-mesin dan karya-karya imajinasi itu sebagai bagian dari kehidupannya.
Dari tiga hal itu masyarakat maya menciptakan culture universals sebagaimana yang juga dimiliki oleh masyarakat nyata, sebagai berikut ;
1. Peralatan dan perlengkapan hidup masyarakat maya adalah, teknologi informasi yang umumnya dikenal dengan mesin computer dan mesin-mesin (media) elektronika lain yang membantu kerja atau dibantu oleh mesin computer.
2. Mata pencaharian dan system-sistem ekonomi. Masyarakat maya memiliki mata pencaharian yang sangat menonjol dan spesifik dalam bentu menjual jasa dengan system ekonomi subsitusi, Dalam hal ini misalnya penyewaan website, space untuk iklan, dan sebagainya.
3. Sistem kemasyarakatan yang di kembangkan dalam masyarakat maya, adalah bentuk system kelompok jaringan yang ada dalam masyarakat maya. Untuk itu mereka memiliki system aturan yang diciptakan oleh para pemilik provider, pemilik website, pemilik produk dan jasa yang yang ditawarkan dan sebagainya. Namun system yang dibangun selalu menempatkan pemilik provider atau website sebagai penentu aturan, pemilik control sosial dan sebagainya.
4. Bahasa, bahasa masyarakat maya umumnya adalah bahasa Inggris. Pada perkembangannya komunitas maya kemudian menciptakan system, ikon sendiri untuk berkomunikasi atau untuk berbicara, meskipun bahasa utama tetap saja bahasa Inggris.
5. Kesenian, karya komunitas maya adalah bagian dari karya seni pada umumnya. Semua karya masyarakat maya menempatkan seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan yang ditampilkan kepada public maya itu sendiri.
6. Sistem Pengetahuan, dikembangkan menggunakan proses pemberitahuan dan pembelajaran langsung secara trial dan error. Umumnya para netter atau imajinater menggunakan system pengetahuan secara bergulir kepada sesama anggota masyarakat maya.
7. Sistem religi (kepercayaan), masyarakat maya adalah waktu dan keyakinan bahwa setiap misteri dalam dunia maya dapat di pecahkan.
Sesuatu yang menjadi ciri khas dari kebudayaan maya ini adalah sifatnya yang sangat menggantungkan diri pada media. Bahwa kebudayaan itu hanya ada secara nyata dalam media informatika dan beberapa di antaranya telah ditransformasikan ke dalam kognitif manusia, inilah sebenarnya space dunia maya.

Penggunaan internet (dan perangkatnya) sebagai ruang sosial dan budaya di dunia virtual, Bourdieu mengistilahkannya dengan ‘culture capital’. Simbol dari gaya hidup kaum urban yang berinteraksi di ruang maya. Jika mengacu pada pemikiran Galbraith, mungkin fenomena ini yang dialami ‘the affluent society’.
Catatan terpenting bahwa, budaya online merupakan kelanjutan dari budaya konsumen digital/virtual. Bentuk-bentuk variatif berkomunikasi semakin tak terelakkan (e-mail, chatting, mailist, facebook, twitter, dan seterusnya). Penggunaan internet sebagai ruang sosial dan budaya di aras virtual mengandalkan terbentuknya korelasi tentang fenomena konsumsi dan gaya hidup virtual, terlebih sejak munculnya komunitas maya. Realitas komunitas maya telah menemukan karakternya yang khas, contohnya komunitas maya Kaskuser yang sudah mencapai jutaan lebih.

James Slevin telah menuliskan artikel di dalam bukunya ‘The Internet and Society’ yang berjudul ‘The Internet and Forms of Human Association’. Ia mengakui konsep “community” atau komunitas sulit ditemukan arti yang sesungguhnya. Namun konsep ini merujuk pada “the communal life of a sixteenth-century village—or to a team of individuals within a modern organization who rarely meet face to face, but who are successfully engaged in online collaborative work.” Slevin membagi dua penggunaan konsep “community” ini, pertama, komunitas dapat dipakai untuk menjelaskan adanya kompleksitas berbagai pertimbangan (pengetahuan/informasi) antara realitas dan ide. Kedua, penggunaan konsep komunitas jauh melebihi dari bentuk baru perkumpulan (asosiasi) manusia (Denis McQuail (ed.), 2002: 148).

Selain dampak dari konsumsi media virtual yang melaju pesat, teknologi media hubungannya dengan konsumsi juga berperan dalam proses produksi budaya massa. Artinya ini lebih dekat pada sebuah industri budaya sebagaimana yang ditunjukkan oleh Adorno dan Horkheimer, bahwa budaya tidak lepas dari dari ekonomi politik dan produksi kebudayaan kapitalis: sebuah paradoks bagi proyek Pencerahan.
“The culture industry fuses the old and familiar into a new quality. In all its branches, the products which are tailored for consumption by masses, and which to a great extent determine the nature of that consumption, are manufactured more or less according to plan.”
(Adorno, (J M. Bernstein ed.), 1991: 98)
Konsep budaya pada kerangka teoritik Cultural Studies, Raymond Williams berpendapat kata budaya/kebudayaan digunakan dalam dua pengertian, pertama sebagai keseluruhan cara hidup, dan kedua, untuk menunjuk pada kesenian dan pembelajaran…kebudayaan itu adalah hal-hal yang dialami dalam hidup sehari-hari (Williams, 1989:4). Oleh karena itu, budaya virtual yang diejawantahkan lewat komunitas maya diciptakan dari praktik keseharian (saling berkomunikasi) di antara para pengguna komputer dengan menggunakan teknologi dengan platform internet. Walaupun begitu, internet yang populer di kalangan awam sejak munculnya HTTP sebagai landasan website, baru sekedar untuk mencari berita atau komunikasi melalui e-mail. Namun segera setelah itu, komunitas maya yang terdiri dari pengguna ‘ordinary people’ juga mulai terbentuk sebagai konsumsi budaya virtual di abad 21.

Pengguna komunitas maya berupa mailing list, newsgroup atau bulletin board, atau versi Indonesia yang paling dikenal adalah Kaskus, di antara semuanya menyediakan ruang dialog, debat, bahkan transaksi jual beli (e-commerse). Sehingga apa yang dikatakan Marshall McLuhan (1964) mengenai ‘global village’ hampir dikatakan benar-benar terwujud sekarang ini. Aktifitas berkumpul sekelompok orang yang disatukan oleh minat atau ketertarikan kemudian menciptakan jalinan komunikasi intrapersonal yang terpisahkan dari ruang-ruang dunia nyata (offline) tapi mampu menciptakan sebuah ruang sosial baru (so cial spheres).

Kehadiran ruang sosial maya memberikan perspektif baru dalam memahami perkembangan teknologi media. Ruang sosial maya ini berguna untuk mengeksplorasi dan menyalurkan segala informasinya tanpa memperhatikan batasan-batasan ruang dunia nyata. Sebagai bentuk alegori dari kesiapan manusia menuju pemahamannya terhadap realitas kesadaran rasionalnya, Plato mengilustrasikan orang yang dipasung di dalam gua yang menemukan bayang-bayang dan cahaya dan orang-orang yang masih terpasung di dalam gua tidak dapat menyaksikan cahaya atau sinar matahari. Kisah ini sekedar menunjukkan adanya pertukaran realitas untuk membedakan mana dunia real (nyata) dan non-real atau maya. Sehingga para filsuf menyebutnya sebagai bentuk “hierarki realitas”.

Pada batas ini, konsumsi barang-barang elektronik media baru (new media) tidak lagi berkutat soal kebutuhan informasi yang juga dikonsumsi, dengan cara mengumpulkan berbagai informasi dari banyak sumber hanya dalam waktu yang relatif singkat, tetapi proses mengumpulkan informasi (information-gathering) ini disebut McLuhan sebagai proses detribalization of society (McLuhan, 1964: 248).4 Transformasi ruang dan waktu seketika terjadi apalagi itu meluas hingga jutaan orang yang terhubung dalam satu waktu yang sama, “Medium transforms space and time”.

ANALISIS:
Budaya internet disebut cyber culture. Istilah cyber culture ternyata telah banyak dikenal di masyarakat sejak tahun 90an. Saya masih ingat, kita sangat mengenal berbagai istilah dengan embel – embel cyber. Cybercafe, cybercrime, cyborg, cyber-attack dan lain – lain. Hal ini menunjukkan betapa internet/ cyber berada di berbagai lini kehidupan masyarakat. Menurut beberapa kajian, cyber culture merupakan sebuah konsep untuk memahami dampak internet pada masyarakat, di mana kajian tersebut fokus pada analisis budaya dari teknologi komunikasi dan informasi.
Bak menjelajah di dunia cyber, tulisan ini mencoba menjelajah logika berpikir dan mencoba menelaah internet dari sudut pandang budaya. Elisenda Ardevol mendefinisikan (1) cyber-culture sebagai sebuah model budaya baru yang disebabkan oleh teknologi internet, (2) internet sebagai budaya yang baru muncul, (3) internet sebagai produk budaya yang dikembangkan, (4) internet sebagai media. Ke empat pemahaman akan cyber culture ini terbentuk berdasarkan empat falsafah  kultur yaitu, (1) kultur sebagai  strategi beradaptasi, (2) kultur sebagai sistem keseluruhan, (3) kultur sebagai suatu simbol, (4) kultur sebagai suatu kebiasaan.
Oleh sebab itu maka dapat disimpulkan bahwa contoh internet sebagai model budaya baru adalah (1) adanya internet sebagai teknologi, (2) munculnya masyarakat dunia baru, (3) adanya perubahan perilaku sosial dan budaya pada tataran masyarakat pengguna internet. Selanjutnya contoh bahwa internet sebagai budaya yang baru muncul, kita dapat lihat (1) adanya dunia maya, (2) adanya masyarakat virtual. Sedangkan internet sebagai produk budaya, dapat kita lihat dari (1) internet merupakan buatan manusia yang berbudaya, (2) produk-produknya bersifat kreatif dan kolaboratif, (3) adanya budaya baru, bernama budaya digital. Yang terakhir internet sebagai bentuk media, dapat dilihat dari fakta bahwa (1) internet sebagai media komunikasi, (2) adanya kebiasaan menggunakannya, (3) suatu media yang menyaingi media massa.
Source: http://aromblog.blogspot.co.id/2011/03/masyarakat-cyber.html